My World of Bowling

Saturday, July 08, 2006

Kejuaraan Bowling Indonesia di SEA Games 2005

Ketika kontingen Indonesia ke SEA Games 2005 diberangkatkan, KONI Pusat tidak memberikan target apapun untuk cabang bowling. Perkumpulan Boling Indonesia (PBI) Pusat membuat target sendiri, merebut dua medali emas, dari total 10 medali yang diperebutkan.

Memang tingkat persaingan bowling di lingkungan negara-negara ASEAN sangat ketat. Singapura, Malaysia, dan Filipina selama ini dikenal sangat menonjol prestasinya di bidang bowling. Pembinaan prestasi di negara-negara itu memang sudah menggunakan sistem berjenjang atau berlapis-lapis.

Syukurlah, bowling Indonesia di SEA Games 2005 Filipina membuat kejutan besar. Tiga medali emas dan empat medali perunggu berhasil disumbangkan oleh kontingen bowling untuk mengharumkan nama Indonesia. Jika pembinaan prestasi untuk bowling Indonesia bisa dilakukan dengan sistem berlapis-lapis (bukan sekedar dua lapis), bowling Indonesia akan memiliki prospek cerah mencetak prestasi jauh lebih tinggi dari yang sudah tercetak di SEA Games 2005.

Monday, May 01, 2006

Candu Yang Menyehatkan

Di Amerika pernah dilakukan suatu survey: tayangan jenis apa yang seyogyanya dihapus dari siaran televisi? Hasil survey menunjukkan olahraga tinju menduduki peringkat pertama karena mayoritas masyarakat Amerika menganggap tinju adalah olahraga yang "sadis" dan berbahaya. Peringkat kedua yang diharapkan dihapus dari tayangan televisi ternyata mengejutkan: GOLF. Alasannya golf dianggap tayangan televisi yang membosankan. Untunglah meskipun saya bukan warga negara AS saya tidak menekuni tinju maupun golf. Mengapa tidak tinju, karena saya memang tidak suka berantem. Mengapa tidak golf, karena saya tidak suka berhujan-hujan. Jadi kalau musim hujan saya nggak mungkin main. Dan jika dilihat dari hasil survey di Amerika, kalau saya memilih golf, bisa-bisa ketika saya sudah jago main golf pada saat itu tayangannya di TV memang sudah dihapus, dan sayapun tidak bisa mejeng di TV, ha... ha...

Lima tahun terakhir ini saya menekuni olah raga bowling dengan berbagai alasan. Pertama, olahraga ini tidak mengenal cuaca. Hujan maupun panas kita tetap bisa main karena mainnya dalam gedung. Kedua, golden period seseorang dalam bermain bowling sangat panjang. Di Jakarta ada pemain bowling namanya Bpk Frans Tjandra yang sampai usia 65 tahun masih sering juara nasional kelas OPEN (kelas tertinggi dalam permainan bowling). Ketiga, bowling adalah mental game. Ketika bermain dan bertanding bowling, sebenarnya kita melawan diri sendiri. Kontrol emosi, fokus, konsentrasi dan menikmati permainan adalah faktor-faktor terpenting dalam keberhasilan bermain bowling. Keempat, bowling tidak terlalu tergantung ukuran maupun postur tubuh. Kelima, salah satu cara paling efektif meningkatkan prestasi di bidang olahraga adalah jika ada kompetisi rutin. Tingkat kompetisi di olahraga bowling sangat padat dan sangat ketat. Tiap bulan, di Indonesia ini selalu ada kejuaraan tingkat nasional yang diadakan bergantian dari satu kota ke kota yang lain. Tiap tahun di Indonesia juga ada pertandingan terbuka tingkat internasional yang biasanya diadakan di Jakarta. Tahun ini rencananya diselenggarakan pada bulan Juli.

Anda sudah main bowling? Kalau belum, cobalah. Kalau Anda sudah mencoba dua tiga kali, jangan kaget jika Anda jadi kecanduan. Kalau Anda sudah main bowling, kapan dong kita bisa bertemu di lapangan? Nggak ada salahnya kita menjadi sparing partner dan latih tanding bareng-bareng sambil meningkatkan tali silaturahmi.